Mendahara,FAKTA.CO – Sejumlah kepala sekolah yang ada di Desa Pangkal Duri, Kecamatan Mendahara merasa resah dengan tingkah polah beberapa oknum yang mengaku wartawan dan LSM yang datang sekolah mereka.
Seperti di ungkapkan Kepala Sekolah SDN 17 Desa Pangkal Duri Ilir ( PADI) Kecamatan Mendahara yang kerap didatangi oknum LSM dan Wartawan yang datang dari daerah Tanjab Barat.Pasalnya,dalam kunjungan mereka sekolah tidak memperlihatkan etika yang baik malah ingin mempersulit kepsek tersebut.
Kepala Sekolah SDN 17 Desa Pangkal Duri Ilir,Humrah menuturkan kepada awak media, oknum LSM dan Wartawan yang datangnya dari Tanjab Barat boleh dikatakan dalam satu bulan selalu silih berganti datang ke sekolah,minimal lima hingga tujuh orang.
”Kadang selalu membuat resah terutama sikap dan tingkah lakunya yang kurang itika,” terangnya, Rabu 23/8.
Dengan maksud dan tujuan mereka ke sekolah,lanjut Humrah, pada dasarnya mempertanyakan bangunan sekolah seperti,pembangunan perpustakaan dan sanitasi.
Namun sebaliknya arah dan maksud pertanyaan yang mereka lontarkan seolah-olah menyudutkan pihak sekolah.
Dengan alasan bangunan yang ada disekolah ini,sepertinya swakelola,padahal bangunan tersebut merupakan bangunan pemerintah daerah. ”Setelah kita jelaskan mereka juga tak memperdulikan keterangan yang kita berikan,” ungkapnya.
Sebelumnya, tutur Humrah, sudah di jelaskan terkait pengolaan anggaran seperti dana BOS, pengolaan tetap berdasarkan juknis dan petunjuk yang ada. ”Semua tertera pada papan informasi,apalagi untuk melakukan perencanaan tetap melibatkan inter guru hingga komite,”ungkapnya.
”Dari sikap dan etikanya yang tidak memiliki sopan santun, bahkan pertanyaan yang mereka lontarkan malah dengan nada kasar,” tandasnya dengan nada kesal.
Ternyata keluhan serupa di alami sejumlah kepala sekolah disana. Mereka merasa oknum wartawan dan lsm tersebut mencoba mencari kesalahan-kesalahan saja. Dengan maksud agar mereka memberi sejumlah uang. (mul).
Discussion about this post