Suhu Udara Wisata Jangkat Jambi 13 Sampai 14 Derajat Celsius,Dinginnya seperti Es, Penasaran?

Jambi, fakta.co – Udara alam jangkat seperti di Negara Swiss hal itu dikatakan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI yang diwakili langsung oleh Direktur Perfilman, Musik dan Media Ahmad Mahendra saat menghadiri festival Jangkat.

“Dari 80 persen saya negera eropa saya kunjungi ternyata di jangkat udaranya seperti di Swiss yang udaranya sangat sejuk sekali,” ujarnya.

Ahmad menyebutkan, baru pertama kali ke Jangkat, Provinsi Jambi, menurutnya udara Jangkat pastinya paling disenangi banyak orang khususnya wisatawan, karena suhunya 13-14 derajat selsius saat pagi hari dan 18 sampai 21 derajat sencius saat siang hari.

“Pertahankan terus kearifan lokal Jangkat karena keindahan jangkat sangat luar biasa indah alamnya,”jelasnya selasa, 28 juni 2022.

Ahmad mengatakan, Festival Jangkat jadikan agenda nasional, agar banyak masyarakat Indonesia dan luar negeri bisa mengenal jangkat dan yang paling
salut kata Ahmad yakni saat menggelar Bakar Jaudah Massal yang dilakukan oleh masyarakat dan bakar jaudah juga sudah berhasil meraih meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI),

“Selain itu juga menyajikan berbagai budaya kuliner kearifan lokal, kerajinan tangan warga dan seni pertunjukan dengan menampilkan tari-tarian lokal Jangkat serta Indentitas atau karakter, ketahanan budaya, diplomasi budaya dan kesejahteraan masyarakat, semua ada disini,”tuturnya.

Terpisah, Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani yang membuka Festival Jangkat 2022 juga sangat mengakui keindahan alam jangkat, kaya akan budaya yang bisa diandalkan, sehingga menjadi daya tarik wisatawan.

“Alamnya yang asri, membuat kelompok pengelola hutan adat di Desa Rantau Kermas meraih Kalpataru penyelamat lingkungan pada 2019,” terangnya.

Jangkat dikaruniai alam yang indah dan bumi yang subur untuk kemakmuran masyarakat. Lestarikan terus alam Jangkat ini, karena akan banyak orang datang tertarik menikmati alam Jangkat yang segar.

“lestarikan adat istiadat dan budaya kearifan lokal Jangkat ini segumpal tanah dari surga,”katanya.(cok)