Disusun Oleh :
Widya Hastuti, S.Pt
SMAN 5 TANJUNG JABUNG TIMURDINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pembelajaran online khususnya pelajaran Biologi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Selama masa pandemi terkait wabah Covid 19, siswa melakukan aktivitas belajar jarak jauh secara online. Subjek penelitian ialah siswa/i kelas X MIPA1, X MIPA2, dan X MIPA3 SMAN 5 Tanjung Jabung Timur berjumlah 111 siswa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode survey skala Likert.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh terdapat beberapa dimensi yang harus menjadi perhatian utama. Dimensi tersebut antara lain:
Materi atau mode ajar, Interaksi siswa, dan Suasana belajar. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki fokus pada persepsi siswa terhadap dimensi pelaksanaan pembelajaran online.
Kata kunci: Pandemi, Persepsi, Pembelajaran Online, Biologi
BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang
Pandemi Covid-19 mewabah di dunia sejak akhir 2019. Pertama kali pandemi ini mewabah di Wuhan.
China melaporkan secara resmi adanya virus corona kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Desember 2019 (www.bbc.com/indonesia). Peningkatan lalu lintas yang tampak di sekitar sejumlah rumah sakit di Wuhan,
Provinsi Hubei, China, mulai Agustus 2019 mungkin mengindikasikan bahwa virus corona muncul di kota itu lebih awal dari kerangka waktu yang dilaporkan (www.bbc.com/indonesia/).
WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia) secara resmi mendeklarasikan virus corona (COVID-19) sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020 (www.covid19.go.id).
Pada awal tahun 2020, pandemi mewabah ke Nusantara.
Pandemi terdeteksi pertama kali disalah satu Kota di Pulau Jawa. Virus corona penyebab Covid-19 telah menginfeksi Indonesia selama satu tahun, sejak 2 Maret 2020 (www.kompas.com).
Kasus infeksi Covid-19 di Indonesia secara kumulatif sejak awal pandemi masuk pada awal Maret 2020 hingga saat ini menduduki posisi 15 tertinggi di dunia dengan 2.615.529 kasus (www.kompas.com).
Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai sektor kehidupan. Salah satunya ialah pendidikan.
Kondisi ini mengharuskan warga termasuk siswa dan tenaga pendidik untuk tetap stay at home, bekerja, beribadah dan belajar di rumah (Jamaluddin, Ratnasih, Gunawan, & Paujiah, 2020).
Sekolah, dimana setiap hari terjadi aktivitas berkumpul dan berinteraksi antara guru dan siswa dapat menjadi sarana penyebaran Covid-19.
Guna melindungi warga sekolah dari paparan Covid-19, berbagai wilayah menetapkan kebijakan belajar dari rumah.
Perubahan proses belajar mengajar yang signifikan. Penerapan belajar dari rumah dan memaksimalkan pembelajaran berbasis teknologi atau pembelajaran jarak jauh.
Peserta didik harus beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh yang belum pernah diterapkan sebelumnya.
Online learning sampai saat ini masih dianggap sebagai terobosan atau paradigma baru dalam kegiatan belajar mengajar dimana dalam proses kegiatan belajar mengajar antara peserta didik dan tenaga pengajar tidak perlu hadir di ruang kelas.
Mereka hanya mengandalkan koneksi internet serta aplikasi pendukung untuk melakukan proses kegiatan belajar dan proses tersebut dapat dilakukan dari tempat yang berjauhan.
Karena kemudahan dan kepraktisan sistem belajar virtual atau online learning, tidak heran bila banyak satuan
pendidikan yang menggunakan sistem pembelajaran online. Dengan demikian, pembelajaran online dapat dilakukan dari manapun dan kapanpun sesuai dengan kesepatakan yang telah ditentukan antara tenaga pengajar dan peserta didik (Adijaya & Santosa, 2018 )
Beragam kendala ditemukan saat penerapan pembelajaran jarak jauh. Selain peserta didik, guru juga harus mempersiapkan materi yang dapat disampaikan secara Daring (Dalam Jaringan).
Guru melakukan beragam inovasi sehingga materi dapat tersampaikan secara maksimal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh terdapat beberapa dimensi yang harus menjadi perhatian utama.
Dimensi tersebut antara lain: Materi atau mode ajar, Interaksi siswa, dan Suasana belajar (Zuriati dan Briando, 2020).
Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian ini untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pembelajaran daring yang telah diikuti khususnya pada pelajaran biologi di SMAN 5 Tanjung Jabung Timur.
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari objek dan persoalan gejala alam. Semua benda dan kejadian alam merupakan sasaran yang dipelajari dalam biologi.
Proses belajar biologi menurut Djohar (1987:1) merupakan perwujudan dari interaksi subjek (peserta didik) dengan objek yang terdiri dari benda dan kejadian, proses dan produk.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada karya ilmiah ini sebagai berikut.
Bagaimana persepsi siswa terhadap pembelajaran jarak jauh?
Apakah siswa mengalami kendala saat mengikuti pembelajaran jarak jauh?
Bagaimana penerapan Hybrid Learning pada pembelajaran dimasa pandemi?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan karya ilmiah ini sebagai berikut.
Mendeskripsikan persepsi siswa terhadap pembelajaran jarak jauh
Menjelaskan kendala yang dialami peserta didik dalam proses pembelajaran jarak jauh.
Mendeskripsikan penerapan Hybrid Learning pada pembelajaran dimasa pandemi
Manfaat
Penulisan karya ini memiliki beberapa manfaat. Adapun manfaat karya tulis ini sebagai berikut.
Memberikan referensi bagi pengajar khususnya mata pelajaran biologi untuk mengatasi permasalah yang ditemukan
Mengetahui kendala yang dialami peserta didik dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Metode Likert Scale survey.
Kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel dengan menggunakan alat ukur atau instrumen penelitian, analisa data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah dibuat.
Umumnya, metode kuantitatif terdiri atas metode survei dan metode eksperimen.
2.2. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, data dikumpulkan dari 111 siswa yang berasal dari X MIPA1, XMIPA 2 dan XMIPA 3 SMAN 5 Tanjung Jabung Timur.
2.3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2021 di SMAN 5 Tanjung Jabung Timur.
2.4. Prosedur
Penelitian ini diawali dengan penyusunan form survey berdasarkan penelitian terdahulu. Selanjutnya, form diteruskan kepada responden secara online.
2.5. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui metode survey. Survey dilaksanakan secara online menggunakan google form. Survey yang dilakukan mengenai kendala yang dialami siswa dan persepsi siswa terhadap pembelajaran jarak jauh atau daring.
2.6. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul melalui metode survey dianalisis menggunakan analisis komulatif pada google form.
3.2. Persepsi Peserta Didik
Menurut Slameto (2013:102), sebagai salah satu respon yang dimiliki manusia, persepsi menentukan dalam proses penerimaan informasi.
Rakhmat (2011:51) berpendapat bahwa pengalaman yang dialami oleh setiap manusia yang melahirkan penafsiran pesan dapat pula digolongkan sebagai persepsi.
Walgito (2010:102) berpendapat bahwa berbagai rangsangan yang diterima panca indera dapat dikategorikan sebagai persepsi.
Menurut Irwanto (2014:72), berbagai gejala yang merupakan bentuk dari pengindraan dapat dikategorikan sebagai persepsi dikarenakan gejala dari berbagai peristiwa yang dialami membuahkan pemikiran baru sehingga melahirkan adanya persepsi, maka ada yang menyatakan persepsi sebagai “the interpretation of experience” (penafsiran pengalaman).
WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia) secara resmi mendeklarasikan virus corona (COVID-19) sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020 (www.covid19.go.id ).
Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian (https://www.alodokter.com).
Gejala Coronavirus bervariasi, mulai dari flu biasa hingga gangguan pernapasan berat menyerupai pneumonia.
Gejala Corona yang umum dialami mereka yang mengalami infeksi coronavirus ((https://dinkes.bulelengkab.go.id/).
Per tanggal 17 April 2020, diperkirakan 91,3 % atau sekitar 1,5 miliar siswa di seluruh dunia tidak dapat bersekolah karena munculnya pandemi Covid-19 (UNESCO, 2020).
Dalam jumlah tersebut termasuk di dalamnya kurang lebih 45 juta siswa di Indonesia atau sekitar 3% dari jumlah populasi siswa yang terkena dampak secara global (Badan Pusat Statistik, 2020).
Proses belajar dari rumah melalui pembelajaran online yang merupakan manifestasi dari program pendidikan jarak jauh walapun belum dapat dikatakan ideal telah memberikan dampak yang cukup relevan terhadap pentingnya penguasan dan penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan (Zuriati dan Briando, 2020).
3.3. Profil Responden
Sejak pandemi Covid-19 melanda, dunia pendidikan terpaksa memindahkan proses belajar mengajar dari sekolah ke rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Tak terasa, sudah lebih dari setengah tahun kegiatan Belajar dari Rumah (BDR) dilaksanakan.
Metode BDR sendiri ada dua, yaitu Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Jaringan (PJJ Daring) dan PPJ Luar Jaringan (Luring) (http://ditpsd.kemdikbud.go.id/).
Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet.
Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah.
Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online)( https://bdkjakarta.kemenag.go.id/).
Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet.
Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran.
Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.
Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Tanjung Jabung Timut jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas X yang sedang menempuh pelajaran pada semester I (Ganjil) Tahun Ajaran 2021/2022.
Jumlah responden sebanyak 111 orang. Adapun data sebaran demografi responden adalah sebagai berikut:
Kondisi Pembelajaran Online
Kondisi pembelajaran online adalah situasi yang mendukung siswa dalam melaksanakan pembelajaran online.
Kondisi tersebut dapat berupa media atau alat yang digunakan untuk pembelajaran online, kendala yang dihadapi saat pelaksanaan pembelajaran online serta aplikasi yang digunakan saat pelaksanaan pembelajaran online. Adapaun data lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Pembelajaran online dapat berjalan dengan lancar membutuhkan perangkat seperti Handphone dan Laptop. Berdasarkan hasil survey, 100 % siswa kelas X MIPA menunjukkan bahwa memiliki perangkat untuk mengikuti pembelajaran online.
Selain handphone, terdapat perangkat lain untuk mengikuti pembelajaran online seperti computer, laptop dan handphone. 92,8 % dapat menggunakan perangkat tersebut untuk mengikuti pembelajaran online.
Tabel 6. Kendala Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Online
Dalam mengikuti pembelajaran online, siswa menemukan beragam kendala. Setiap siswa memiliki kendala yang berbeda-beda. Siswa sering mengalami kendala kuota.
Data menunjukkan bahwa 55,9 % siswa menyatakan bahwa mengalami kendala kuota internet untuk mengikuti pembelajaran.
Tabel 7. Kendala Jaringan Internet
Siswa/I SMAN 5 Tanjung Jabung Timur berasal dari berbagai desa dan kelurahan.
Tidak semua daerah memiliki layanan internet yang memadai. 63,1 % siswa tinggal di daerah dengan layanan internet stabil dan 36,9 % siswa tinggal di daerah dengan layanan internet yang tidak stabil.
Selain itu, siswa mencari tempat lain di tempat yang stabil seperti daerah yang dekat dengan sekolah, café dan lain-lain.
Tabel 8. Kondisi kesehatan siswa
Kondisi listrik di Kecamatan Geragai mengalami pemadaman listrik di hari-hari tertentu jika ada perbaikan.
Selain itu, pemadaman sering terjadi saat cuaca dalam kondisi kurang baik. 57,7 % siswa menyatakan sering mengalami pemadaman listrik sehingga siswa mengalmi kendala untuk mengikuti pembelajaran secara online.
Pembelajaran online memerlukan perangkat yang menggunakan listrik sehingga listrik menjadi sebuah kebutuhan pendukung dalam proses pembelajaran online.
Tabel 10. Aplikasi yang digunakan
Berdasarkan hasil survey, siswa sering menggunakan Google Classroom dan WhatsApp Group dibandingkan aplikasi lain seperti Zoom Cloud Meeting dan Google Meeting.
Hasil ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran online lebih sering dilaksanakan menggunakan Group dan LMS (Learning menegement system) dibandingkan Video Conference.
Hal ini sesuai dengan karakteristik dari sarana dan prasana seperti kondisi sinyal yang belum stabil di sebagian daerah.
Selain sinyal yang stabil, video conference juga memerlukan kuota internet yang cukup banyak.
Pembelajaran Hybrid Learning pada Pembelajaran Daring dan PTM Terbatas
Pembelajaran Daring memiliki berbagai hambatan.
Setiap daerah memiliki hambatan yang berbeda. Berdasarkan analisis data, siswa mengalami beberapa kendala dalam mengikuti pembelajaran daring meliputi kondisi sinyal internet yang tidak stabil dan tidak memiliki paket internet.
Oleh karena itu, evaluasi pembelajaran secara Daring perlu dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran hybrid perlu diterapkan untuk mengatasi kendala yang dialami siswa dalam proses pembelajaran Daring.
Selain itu, Hybrid Learning juga dapat diterapkan pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.
Hybrid learning adalah pendekatan pendidikan di mana pelajar memilih antara berpartisipasi secara online atau secara langsung.
Peserta didik yang mengalami kendala Daring, dapat datang ke sekolah untuk mengambil materi dan mengumpulkan tugas.
Begitu pula dengan pelaksanaan PTM Terbatas. Sebagian peserta didik belajar dari rumah dan sebagian belajar dikelas. Peserta didik yang mengalami kendala pembelajaran Daring diprioritaskan untuk mengikuti PTM terbatas.
Bagi peserta didik yang belajar dari rumah dapat mengikuti pembelajaran secara Daring melalui Live Video Conference seperti zoom cloud meeting, dan google meet.
Hybrid learning adalah pendekatan model pendidikan yang menggabungkan pembelajaran online dengan pengajaran di ruang kelas nyata seperti waktu sekolah tatap muka pada umumnya.
Dalam desain pembelajaran hybrid ini, Sekolah Utama mengkombinasikan kelas-kelas pembelajaran tatap muka tradisional dengan pembelajaran online berbasis web dan atau pembelajaran yang dimediasi komputer atau smartphone (www.sekolahutama.id/hybrid-learning/).
Peserta didik yang mengalami kendala Daring, dapat datang ke sekolah untuk mengambil materi dan mengumpulkan tugas.
Begitu pula dengan pelaksanaan PTM Terbatas. Sebagian peserta didik belajar dari rumah dan sebagian belajar dikelas.
Peserta didik yang mengalami kendala pembelajaran Daring diprioritaskan untuk mengikuti PTM terbatas.
Bagi peserta didik yang belajar dari rumah dapat mengikuti pembelajaran secara Daring melalui Live Video Conference seperti zoom cloud meeting, dan google meet.
Hybrid learning adalah pendekatan model pendidikan yang menggabungkan pembelajaran online dengan pengajaran di ruang kelas nyata seperti waktu sekolah tatap muka pada umumnya. Dalam desain pembelajaran hybrid ini,
Sekolah Utama mengkombinasikan kelas-kelas pembelajaran tatap muka tradisional dengan pembelajaran online berbasis web dan atau pembelajaran yang dimediasi komputer atau smartphone (www.sekolahutama.id/hybrid-learning/).
DAFTAR PUSTAKA
Adijaya, N., & Santosa, L. P. (2018). Persepsi Mahasiswa dalam Pembelajaran
Irwanto. 2014. Psikologi Umum. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Paujiah, E. (2020). Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 Pada Calon Guru : Hambatan, Solusi dan Proyeksi. Karya Tulis Ilmiah UIN Sunan Gunung Djjati Bandung, pp. 1–10. Retrieved from http://digilib.uinsgd.ac.id/30518/
Online. Wanastra Jurnal, 10(2), 105–110. https://doi.org/2579-3438
Rakhmat, J. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rieneka Cipt
Walgito, B. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Zuriati, Suci dan Briando, Bobby. 2020. Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Online Di Masa Pandemi Pada Sekolah Menengah Atas Negeri Empat Tanjungpinang. Webinar dan Call for Papers “Menyongsong Era Merdeka Belajar
www.covid19.go.id
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/84-penyebab-gejala-dan-pencegahan-virus-corona
http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/pembelajaran-jarak-jauh-pjj-bisa-jadi-model-pendidikan-masa-depan
https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-covid-19
LAMPIRAN
Lampiran 1. Teknik Pengumpulan Data
Lampiran 2. Dokumentasi
Lampiran 3. BIODATA PENULIS
Nama : Widya Hastuti, S.Pt
Tempat, Tanggal Lahir : Kuala Tungkal, 9 Agustus 1971
Pendidikan : S1 Peternakan/Akta IV Biologi Unja
Alamat : Perumahan Dabak Regency Blok I No 8 Talang Babat Tanjung Jabung Timur
Guru Bidang Study : Biologi SMA kls X
Unit kerja : SMAN 5 Tanjung Jabung Timur
No Hp : 081366097267
Email : widyahastutiabadi@gmail.com
Lampiran 4. Surat Pengantar
Discussion about this post