Fakta.co, Kota Jambi – Memiliki kendaraan impian, rumah mewah hingga penghasilan puluhan juta rupiah dalam waktu singkat merupakan mimpi setiap orang. Hal ini lah yang selalu dijadikan bahan oleh para oknum Qnet dalam merekrut para calon korban nya untuk bergabung ke perusahaan mereka.
FN yang merupakan mantan anggota Qnet selalu berpenampilan rapih layaknya seorang pengusaha sukses dalam setiap kegiatannya. Bahkan teman FN selalu memamerkan kendaraan mewah berharga puluhan hingga ratusan juta rupiah yang diakui milik sendiri dalam setiap video yang diunggah ke jejaring sosial sebagai bukti bahwa itu merupakan hasil dari jerih payah nya bekerja di perusahaan Qnet dan semua itu bisa didapatkan hanya dengan waktu yang singkat.
Kata-kata ‘Saya remaja yang dulunya bukan siapa-siapa kini bisa mewujudkan mimpi saya memiliki kendaraan mewah ini berkat bergabung bersama bisnis Q-net yang luar biasa bapak-ibuk. Dan saya membeli kendaraan ini cash, bukan kredit bapak-ibuk. Ini BPKB-nya dan ini STNK-nya’ tersebutlah yang sering kali menghiasi video kesuksesan para member Q-net.
Namun kenyataan tidak seperti yang terlihat di video, secara mengejutkan, FN menuturkan bahwa seluruh kesaksian yang diberikan pada setiap video yang ditayangkan sebagai bukti hasil bekerja di Qnet tersebut adalah kebohongan belaka dan temannya dipaksa untuk berpura-pura memberikan kesaksian di depan kamera ponsel seakan-akan kendaraan tersebut adalah miliknya yang didapat dari hasil bergabung dengan PT. Qnet Internasional.
Secara eksklusif, FN menyampaikan kepada Fakta.co bahwa dirinya selama bergabung di Qnet harus berjuang bertahan hidup di kota Jambi dengan bekal seadanya. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang menaungi dirinya bekerja tidak memberikan gaji sepersen pun.
Baca Juga: UGD 1 Channel, Kanal Youtube yang Sukses Membongkar Modus Penipuan Qnet di Jambi
Wanita asal Pekanbaru, Riau ini menuturkan bahwa awal pertama kali dirinya bisa sampai dan tinggal di kota Jambi selama lebih dari enam bulan ini berawal dari tawaran bekerja yang didapat dari temannya berinisial WM. Dari WM yang juga merupakan warga Pekanbaru, FN selalu dikirimi video kesuksesannya yang lebih dulu berada di Jambi. Hal tersebutlah yang membuat FN nekat untuk dating ke Kota Jambi.
Meski telah mengetahui bahwa untuk bergabung di Qnet wajib menyetorkan uang sebesar Rp. 8,5 juta, namun FN tetap yakin akan bisa menjadi sukses seperti temannya tersebut.
“Setelah sampai Jambi, saya dijemput WM dan diajak ke rumah yang katanya penginapan dari kantor. Besoknya saya langsung pelatihan. Disana saya diarahkan untuk merekrut member baru juga. Saya selalu dimotivasi agar tetap semangat bekerja dan harus mendapatkan member baru,” ujar FN kepada Fakta.co
Ia juga menuturkan bahwa selama berada di Jambi dirinya masih belum berhasil mendapatkan orang untuk diajak bergabung di bawah jaringannya. Hal tersebut membuat FN tidak mendapat upah satu persen pun dari perusahaan. Untuk bertahan hidup, FN bersama teman-teman bahkan pernah hanya menyantap nasi putih ditemani garam daput.
“Bahkan member Qnet yang cowok-cowok itu sering ambilin jagung, sayur-sayuran dikebun orang kalo lagi jalan kaki habis dari tempat seminar. Nanti di masak untuk makan rame-rame sama member Q-net yang lain,” terang FN.
Malu kepada keluarga, melupakan salah satu alasan yang kuat mendorong FN untuk tidak mau pulang ke kampung halamannya. Selain itu, Ia juga selalu untuk mendapat motivasi dan dorongan agar tidak pulang ke kampung halaman. “Kalo saya minta ongkos untuk pulang ke pekanbaru, artinya kan saya gagal merantau di sini. Nanti juga uang yang udah dikasih orang tua saya pasti ditanyakan juga,” paparnya.
Selain FN yang kini telah pulang ke Pekanbaru berhasil Fakta.co wawancarai melalui sambungan telepon, Youtuber asal Aceh, Buni Amin juga memiliki pengalaman serupa yang dialami oleh FN.
Namun Amin sedikit beruntung karena masih memiliki kerabat di Jambi dan langsung bekerja sebagai driver ojek online di kota Jambi setelah mendapati dirinya ditipu dengan modus lowongan kerja.
Awalnya, pria pemilik kanal Youtube UGD 1 Channel ini juga tertipu oleh sesama warga Aceh yang menjanjikan pekerjaan sebagai staff IT di salah satu perusahaan berskala nasional yang ada di Jambi. Namun, setibanya di Jambi, Amin justru diajak bergabung ke jaringan bisnis Qnet dan diharuskan membayar uang.
Karena merasa tertipu inilah Amin akhirnya berinisiatif untuk melakukan pengembangan informasi terhadap modus yang dilancarkan oleh para oknum member Qnet ini dan menyebarluaskan nya kepada masyarakat banyak melalu jejaring sosial.
“Jadi modus yang seperti ini sudah lama dipakai sama para oknum-oknum Qnet ini. Mereka selalu merayu para calon korban nya dengan iming-iming,” tutur Amin.
Dirinya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk ikut aktif berperan dalam memberantas jaringan penipuan lowongan pekerjaan tidak hanya sebatas Q-net, namun juga perusahaan-perusahaan MLM lain yang sudah merugikan banyak pihak, khususnya anak muda yang masih labil dalam hal menentukan sebuah pekerjaan.
Pada kanal Youtube nya, Amin juga menghimbau kepada lebih dari 23 ribu subscriber nya untuk dapat membentuk sebuah gerakan yang Ia ciptakan di kota Jambi. “Saya juga tidak pernah lupa menyampaikan lewat video saya di Youtube, barangkali yang nonton video juga mau mencontoh gerakan yang telah Saya buat. Hal ini manfaat nya luas untuk masyarakat banyak, agar gerakan para oknum Q-net dan penipuan sejenisnya semakin sempit,” tegasnya. (jry)
Discussion about this post